Jakarta - Polisi sedang menyelidiki kasus tragis di mana seorang ibu, TSL berusia 59 tahun, dan anaknya, ES berusia 34 tahun, ditemukan tewas di dalam sebuah toren penampungan air di rumah mereka di Tambora, Jakarta Barat.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan, mengatakan bahwa hasil penyelidikan sementara mengindikasikan korban meninggal antara tiga hingga empat hari sebelum ditemukan pada dini hari Jumat (7/3/2025).
“Kami menduga korban meninggal sekitar tiga atau empat hari lalu, tapi ini masih dugaan awal dan belum bisa dipastikan,” ujar Arfan kepada wartawan, Minggu (9/3/2025).
Pada pemeriksaan awal, polisi menemukan luka di kepala korban yang diduga disebabkan oleh benturan benda tumpul. Namun, tim forensik masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab luka tersebut.
“Kami melihat luka di kepala korban, kemungkinan akibat benda tumpul. Kami masih menunggu hasil visum dari dokter untuk memastikan penyebab kematian,” jelas Arfan.
Berdasarkan temuan tersebut, polisi semakin menguatkan dugaan bahwa kasus ini merupakan tindak pembunuhan.
Sebelum ditemukan tewas, TSL dan ES terakhir kali terlihat oleh warga, Sabtu (1/3/2025) pagi, di hari pertama puasa Ramadan.
Ketua RT setempat, Yanti, menyampaikan bahwa korban sempat mengungkapkan keinginan untuk bertemu seseorang dan berencana untuk pulang ke Jawa.
“Dia bilang mau ketemu seseorang dan pulang ke Jawa. Malam harinya, sekitar pukul 21.00 WIB, dia keluar rumah,” kata Yanti.
Keesokan harinya, Minggu (2/3/2025) sore, korban sempat kembali ke rumah dan berinteraksi dengan beberapa tetangga.
“Sore harinya dia pulang, lalu mampir ke rumah temannya. Itu terakhir kali saya melihat mereka,” tambahnya.
Setelah itu, keluarga melaporkan kehilangan mereka, dan pada Kamis malam, jasad korban ditemukan.
Polisi masih terus menyelidiki kasus ini guna mengungkap pelaku dan motif di balik kematian tragis ibu dan anak tersebut.[]