Medan-Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara kembali menggagalkan peredaran narkotika dalam jumlah besar.
Dalam sebuah operasi yang digelar pada Senin, 28 April2025, petugas berhasil menyita 72 kilogram sabu di dua lokasi berbeda di Kota Medan.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Dr. Ferry Walintukan, mengungkapkan bahwa penggerebekan dilakukan di area parkir Brastagi Supermarket di Jalan Gatot Subroto, serta di sebuah rumah di Komplek Taman Setia Budi Indah (Tasbih) 1, Blok SS No. 54.
Dijelaskannya, dua jenis lokasi penyimpanan narkoba teridentifikasi: pertama, mobil yang telah dimodifikasi menjadi "gudang berjalan", dan kedua, rumah yang difungsikan sebagai tempat pengemasan sabu sebelum didistribusikan.
Uniknya, para pelaku berkomunikasi menggunakan aplikasi Zangi—platform terenkripsi yang dikenal sulit dilacak.
"Pengungkapan ini melibatkan gudang berjalan dan tempat pengemasan, dengan komunikasi para pelaku yang dilakukan lewat aplikasi Zangi," ujarFerry pada Jumat, 2 Mei 2025.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Dr. Jean Calvijn Simanjuntak, menambahkan bahwa operasi tersebut merupakan hasil dari penyelidikan intelijen dan laporan masyarakat.
Informasi awal menyebutkan ada upaya pengiriman 33 kilogram sabu melalui mobil yang diparkir di Brastagi Supermarket dan direncanakan menuju Jakarta.
Selain itu, 39 kilogram sabu lainnya ditemukan di rumah pengemasan dalam kemasan teh Cina berwarna kuning.
Polisi menetapkan seorang perempuan berinisial CS (48), warga Langkat, sebagai pengendali utama distribusi dan pengemasan.
Tersangka lain, TF (47) asal Aceh, bertugas sebagai pengemas. Sementara satu tersangka berinisial B atau T masih buron dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Barang bukti yang disita mencakup 72 kilogram sabu dalam kemasan teh Cina, satu unit mobil Mitsubishi Xpander hitam, mesin vacuum press, 500 bungkus kopi kosong, enam unit ponsel, dan berbagai alat bantu pengemasan lainnya.
Pihak kepolisian terus mendalami kasus ini untuk mengungkap jaringan antarprovinsi yang diduga terhubung dengan sindikat narkotika internasional.[]