Bitcoin Jadi Primadona Baru Saat Emas Terpuruk

By Sehat Siahaan - Sunday, 22 June 2025
Bitcoin Jadi Primadona Baru Saat Emas Terpuruk
Bitcoin Jadi Primadona Baru Saat Emas Terpuruk

Jakarta – Ketidakpastian global akibat konflik antara Iran dan Israel serta sikap ketat Federal Reserve membuat harga emas dunia tertekan.

Namun, kondisi ini justru mengalihkan perhatian investor ke Bitcoin (BTC) yang menunjukkan ketahanan luar biasa.

Wakil Presiden Indodax, Antony Kusuma, menjelaskan bahwa harga emas dunia terkoreksi 2,5 persen dari USD 3.420 pada 13 Juni menjadi USD 3.335 pada 20 Juni 2025. 

Di sisi lain, Bitcoin tetap stabil di level USD 104.000 meski tekanan ekonomi global terus berlangsung.

"Ketahanan Bitcoin ini mencerminkan perubahan besar dalam cara pandang investor global terhadap aset digital," ujar Antony dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (21/6/2025).

Ia menyebutkan bahwa Bitcoin kini dipandang sebagai aset yang netral secara politik, transparan, dan tahan manipulasi, berbeda dengan instrumen keuangan konvensional.

Bitcoin juga tidak dikendalikan otoritas pusat dan jumlahnya dibatasi hanya 21 juta koin.

"Ketika suku bunga tinggi menekan emas, Bitcoin tetap kokoh. Ini jadi bukti bahwa aset digital makin relevan di tengah gejolak ekonomi dunia," katanya.

Antony menambahkan bahwa minat terhadap Bitcoin juga tumbuh di kalangan investor institusional.

Mereka mulai menganggapnya sebagai pelindung nilai jangka panjang, bukan sekadar instrumen spekulatif.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa Bitcoin dan emas tidak harus saling bersaing. "Keduanya memiliki fungsi lindung nilai, tapi dengan pendekatan yang berbeda. 

Emas punya sejarah panjang, sementara Bitcoin adalah simbol ekonomi masa depan," jelasnya.

Di Indonesia sendiri, tren investasi Bitcoin juga meningkat, terutama di kalangan investor muda. 

Kesadaran akan pentingnya diversifikasi dan perlindungan nilai mendorong adopsi Bitcoin secara lebih terencana.[]