Peringatan HUT ke-154 Pematangsiantar: Momentum Refleksi dan Penguatan Nilai Kepemimpinan

By Sehat Siahaan - Thursday, 24 April 2025
DPRD Kota Pematangsiantar menggelar sidang paripurna istimewa HUT ke-154 Kota Pematangsiantar,  di ruang Harungguan, Kamis, 24 April 2025.
DPRD Kota Pematangsiantar menggelar sidang paripurna istimewa HUT ke-154 Kota Pematangsiantar, di ruang Harungguan, Kamis, 24 April 2025.

Pematangsiantar – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pematangsiantar mengadakan sidang paripurna istimewa dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-154 Kota Pematangsiantar, yang diselenggarakan pada Kamis,( 24 /4 2025) di Ruang Harungguan.

Ketua DPRD Kota Pematangsiantar, Timbul Marganda Lingga, menyampaikan bahwa perayaan ulang tahun kota seharusnya tidak sekadar menjadi ajang seremonial, melainkan menjadi sarana refleksi diri guna mendorong pembangunan yang lebih progresif dan berkelanjutan.

Dalam pidatonya, Timbul mengajak seluruh pemimpin dan aparatur pemerintahan untuk meneladani semangat perjuangan Raja Sang Naualuh Damanik—tokoh pejuang asal Siantar yang dengan gigih melawan penjajahan Belanda hingga akhirnya gugur di pengasingan di Bengkalis.

“Raja Sang Naualuh menjunjung tinggi delapan prinsip kehidupan, antara lain cinta kasih, kejujuran, tanggung jawab, keberanian, serta kepedulian terhadap rakyat. Nilai-nilai ini patut dihayati dan dijadikan pedoman oleh seluruh pemimpin dan aparatur pemerintah kita,” ujar Timbul.

Ia menegaskan bahwa seorang pemimpin harus hadir sebagai pelayan masyarakat tanpa memandang latar belakang, bersikap jujur, dan bertanggung jawab atas kebijakan serta program pembangunan yang dilaksanakan.

Timbul juga menyoroti pentingnya menjadikan falsafah lokal seperti Habonaron Do Bona (kebenaran adalah dasar utama) dan Sapangambei Manoktok Hitei (gotong royong untuk mencapai tujuan) sebagai fondasi dalam kepemimpinan dan tata kelola pemerintahan di kota ini.

Melalui peringatan HUT kali ini, DPRD berharap masyarakat dan pemangku kepentingan menjadikan momen ini sebagai refleksi terhadap arah pembangunan kota, demi terciptanya pemerintahan yang lebih berintegritas, adil, dan berpihak pada kepentingan rakyat.[]