Pematangsiantar – Tiap kali musim tanam datang bersemi, warga Lingkungan I, Tapian Nauli, Kel. Sukaraja, Kec. Siantar Marihat, Pematangsiantar sudah tak sabar menggelar tradisi tahunan mereka: "Partangiangan Manabur Boni" yakni upacara doa sekaligus persemaian yang diwariskan secara turun-temurun, penuh khidmat dan harapan.
Tahun ini, pada Selasa, 12 Agustus 2025, acara digelar di kediaman R. Simanjuntak ( Ama Kristin) yang menjadi tuan rumah.

Upacara diawali dengan tata ibadah Kristen dengan lagu pujian diselingi doa hikmat, bergilir dari para penatua gereja. Suasana kian mendalam ketika Pendeta N. Sihotang,STh, M.Div., menyampaikan kotbahnya yang penuh makna, menyitir Galatia 6:7–9:
“Barang siapa menabur, akan menuai… janganlah jemu berbuat baik, karena pada waktunya kita akan menuai.”
Pendeta menekankan: “Taburkan yang baik di segala bidang—pertanian, dagang, atau apa pun—karena panen terbaik menanti semuanya,” niscaya kita akan merasakan panennya kelak.
Usai beribadah, 177 kepala keluarga dari Tapian Nauli dan sekitarnya berkumpul merayakan kebersamaan dalam makan bersama, dibiayai gotong-royong warga.

Dalam sambutannya, H. Sirait, PPL Kel. Sukaraja menyebut keberadaan dua kelompok tani (Poktan) utama dilingkungan I Tapian Nauli yakni : Dos Roha (15 ha) dan Citra Mandiri (14 ha).
Ia membagikan RDKK pupuk serta 725 kg benih unggul Infari 3 dari pemerintah, bentuk nyata dukungan terhadap petani.
Tak kalah garang semangatnya, ibu Ederlina Panjaitan, pengawas benih dari Dinas Pertanian Sumatera Utara, menyampaikan kegembiraannya: Tapian Nauli kini mendapat bibit unggul Infari 32 label Ungu.

Ia memberi panduan teknis: “Persemai benih ini dengan teliti untuk 1 ha dibutuhkan 25 kg bibit, dikecambahkan di lahan 1 rante. Bibit berlabel ungu ini bisa dipakai lagi setelah panen pertama.
” Ederlina juga mengingatkan agar penyimpanan label bibit tak dilupakan, dan agar pola tanam **legowo** diterapkan selama bibit berusia 12–16 hari, setiap rumpun hanya 1–3 pokok agar tumbuh optimal.
Kemudian Babinsa Sertu D. Sirait memberi pesan penting: “Kami TNI hadir mendukung ketahanan pangan nasional. Setelah panen, Bulog siap menampung hasil dengan harga resmi.”
Sedangkan IPDa Manihuruk, menyarankan agar warga mengibarkan bendera merah putih dalam rangka memperingati HUT RI ke 80.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga saluran irigasi tetap bersih "Jangan buang sampah sembarangan ke parit, agar tanaman tak terganggu,” ujarnya penuh perhatian.

Sementara itu, drg. Henry Tarigan, Kepala Puskesmas BP Nauli, mengingatkan keseimbangan antara hasil bumi dan kesehatan para petani:
“Panen yang baik diawali dari tubuh yang sehat—jika ada keluhan, segera ke Puskesmas,” ujarnya.
Dokter ramah ini juga menyoroti tanggung jawab pemilik hewan peliharaan:
“Agar tak mengganggu orang lain, peliharalah anjing dengan benar—berikan vaksin anti-rabies, dan kandangilah agar tidak berkeliaran,” tuturnya sebagai penutup yang hangat sekaligus mengedukasi.